Laporan Bacaan Buku Sastra Bandingan Karya Sapardi Djoko Damono
LAPORAN
BACAAN
BUKU SASTRA BANDINGAN KARYA
SAPARDI DJOKO DAMONO
WINIA
WANDA
NIM
14017076
PROGRAM
STUDI SASTRA INDONESIA
JURUSAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS
BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2017
Laporan bacaan ini membahas sebuah buku berjudul Sastra Bandingan. Buku dari seorang pengarang yang bernama Sapardi
Djoko Damono. Buku Sastra Bandingan ini
diterbitkan oleh Editum pada tahun 2009 di Ciputat. Buku ini memiliki tebal 134
halaman.
Buku Sastra Bandingan ini berisikan sembilan
pokok pembahasan. Bagian (1) Konsep Dasar Sastra Bandingan; (2) Perkembangan; (3)
Asli, Pinjaman, Tradisi; (4) Sastra Bandingan Nusantara; (5) Membandingkan
Dongeng, (6) Meninjau Romantisisme: Kasus Puisi Inggris dan Indonesia; (7) Tentang
Penerjemahan Naskah; (8) Rabindranath Tagore dan Kita: Pengaruh Tokoh Sastra;
dan (8) Alih Wahana.
B.
BAGIAN BUKU
Pada bagian ini penulis akan melaporkan isi buku Sastra Bandingan karya Sapardi Djoko Damono yang terbagi atas
sembilan bagian.
Bagian Satu:
Konsep Dasar
Bagian konsep dasar ini berisikan
hakikat sastra bandingan, pendapat beberapa peneliti sastra bandingan, dalam
menentukan syarat sebuah karya sastra agar dapat diperbandingkan serta
pentingnya meneliti sastra bandingan.
Sastra bandingan adalah
pendekatan dalam ilmu sastra yang tidak menghasilkan teori sendiri tetapi
memanfaatkan teori apapun, sesuai dengan obyek dan tujuan penelitiannya. Damono
menyimpulkan pendapat Remak bahwa ada dua kecenderungan dalam sastra bandingan,
yakni pertama, sastra harus
dibandingkan dengan sastra dan kedua,
sastra bisa saja dibandingkan dengan bidang seni dan bahkan disiplin ilmu lain.
Menurut pandangan pertama, sastra sebuah negara harus dibandingkan dengan
sastra negara lain jika studi itu disebut sastra bandingan.
Pandangan ini menimbulkan
masalah, sebab dalam sebuah negara bisa saja terdapat dua atau lebih bahasa
yang berbeda, yang masing-masing memiliki ciri-ciri kebudayaan pula. Namun ada
juga satu bahasa di pakai oleh beberapa negara seperti bahasa inggris dan
bahasa arab.
Dari
keseluruhan pendapat peneliti sastra bandingan ada beberapa hal yang menjadi
syarat sebuah karya sastra dibandingkan antara lain. Pertama, perbedaan bahasa;
kedua, karya sastra yang ditulis oleh pengarang yang sama tetapi menulis dalam
bahasa yang berbeda.
Dalam kasus sastra Inggris dan Amerika yang memiliki bahasa sama,
apakah bisa dibandingkan? Peneliti
sastra bandingan mengakui bahwa sastra Inggris dan Amerika bisa dibandingkan
karena terdapat perbedaan yang mencolok dalam pola pikir, gaya bahasa, dan
kekayaan kosakata. Jadi, tidak sepenuhnya perbedaan bahasa sebagai faktor utama
sastra bandingan. Satu lagi, studi mengenai Shahnama
yang ditulis dalam bahasa Arab oleh dua sastrawan dari dua negeri yang berbeda
bisa diterima sebagai sastra bandingan.
Pentingnya
sastra bandingan sebagai kegiatan akademik, pakar sastra bandingan, Jost
menyatakan sastra bandingan merupakan humanisme baru yang prinsip utamanya
adalah keyakinan adanya utuhan gejala sastra. Pendekatan sastra nasional tidak
bisa lagi diterima sebab hanya akan menimbulkan pandangan yang sempit dan
karenanya kontekstualisme antar bangsa dalam sejarah dan kritik sastra menjadi
suatu keharusan. Sastra bandingan tidak hanya mencakup satu kajian bidang
kajian, tetapi merupakan pandangan yang menyeluruh mengenai sastra, mengenai
kebudayaan secara keseluruhan, ekologi
kemanusiaan, weltanschauung
kesusastraan, suatu visi mengenai semesta budaya, yang mencakup semua secara
komprehensif.
Bagian dua:
Perkembangan
Kajian sastra bandingan muncul
akibat dari situasi kebahasaan dan kebudayaan. Sastra bandingan mula-mula
dilahirkan dan dikembangkan di Eropa,
benua yang terbagi menjadi sejumlah bahasa dan kebudayaan, namun pada dasarnya
bersumber pada mitologi Yunani dan kitab suci orang kristen yakni perjanjian
baru dan Injil.
Bahasa-bahasa di Eropa yang
beberapa di antaranya mirip satu sama lain itu menghasilkan kesusastraan yang
berbeda-beda, yang bebas bergerak dari satu budaya ke budaya lain. Dalam
situasi sedemikian itulah kegiatan menerjemahkan memberikan sumbangan yang
besar bagi penyebaran kesusastraan di Eropa.
Abad ke-19 dan ke-20 telah
menumbuhkan sastra bandingan yang memiliki prosedur dan kondisi tersendiri.
Kegiatan ini pertama kali dicetuskan oleh Sainte-Beuve, dalam sebuah artikel
yang dimuat di Revue des Deux Mondes terbitan tahun 1868.
Di abad ke-20, pengukuhan studi
sastra bandingan terjadi ketika jurnal Revue de Litterature Comparee
diterbitkan pertama kali tahun 1921.
Jurnal itu memuat karangan mengenai sejarah intelektual, terutama sekali dalam
melacak pengaruh dan hubungan melewati batas-batas kebahasaan. Dalam
perkembangan kebudayaan Eropa, tercatat bahwa pengaruh merupakan masalah yang
pelik dan oleh sebab itu menarik. Drama-drama Shakespeare, baru seratus tahun
kemudian mempengaruhi kesusastraan Jerman dan Perancis, sementara Racine,
seorang sastrawan besar Perancis sama sekali tidak mendapat perhatian di
Inggris. Kita mencatat juga bahwa Locke, seorang pemikir Inggris segera menjadi
landasan bagi pencerahan Eropa, dan gagasan Rousseau dalam waktu yang singkat
menyebar ke penjuru Eropa dan Amerika.
Bagian tiga:
Asli, Pinjaman, Tradisi
Dari
penjelasan Damono dalam buku Sastra
Bandingan mengenai lahirnya sebuah karya sastra, terkait apakah karya
sastra itu asli, pinjaman, atau tradisi? Di zaman ketika perkembangan teknologi
canggih berkembang cepat seperti sekarang ini, tidak mungkin lagi kita
berhubungan dengan benda budaya yang sepenuhnya asli. Nah, sama halnya dengan
karya sastra, jika di zaman lampau Mahabharata
yang lahir di India baru bisa mencapai
Jawa setelah ratusan tahun lamanya, sekarang ini novel Bharati Mukherjee dalam waktu beberapa saja muncul bersamaan di
toko-toko buku diseluruh dunia. Ketika
sebuah karya sastra menyebar dengan mudah ke seluruh dunia, maka sastrawan yang
membaca karya itu mendapat inspirasi sehingga melakukan inovasi tematik maupun
stilistik. Dengan cepat berbagai genre “baru” akan muncul seperti chicklit dan
teenlit di toko-toko buku, ditulis oleh sastrawan asing maupun lokal.
Karya
Shakespeare di baca di Jepang dan diciptakan kembali oleh seniman Jepang dan
kalau diperiksa dengan teliti ternyata drama Shakespeare itu diambil dari khasanah
sastra lain, dan sumber itu pun ternyata pinjaman dari sastra lain pula.
Penularan itu menjadi alasan utama untuk mengembangkan sastra bandingan. Dalam
hal ini, istilah ‘pengaruh’ harus diartikan secara luas, buka sekedar proses
peniruan yang menimbulkan karya sastra baru berdasarkan karya sastra yang sudah
ada. Konsep pengaruh mencakup spektrum yang luas, mulai dari pinjaman sampai ke
tradisi. Terjemahan dari satu bahasa ke bahasa yang lain berarti pengalihan
kebudayaan ke kebudayaan lain; hal ini membuka peluang bagi penelitian sastra
bandingan.
Sastrawan
punya kecenderungan untuk meminjam, langsung atau tidak langsung. Drama-drama Shakespeare
yang dianggap sebagai tonggak sastra dunia itu menurut beberapa pakar dianggap
tidak ada yang “asli”, alias semuanya pinjaman atau bahkan curian.
Dari
paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa lahirnya sebuah karya satra itu
dilatarbelakangi oleh karya sebelumnya atau mempunyai hipogramnya. Terjadinya
peminjaman atau peniruan itu menjadi dasar untuk melakukan penelitian sastra
bandingan.
Bagian empat:
Sastra Bandingan Nusantara
Berbicara sastra bandingan
nusantara berarti menyangkut karya sastra dari seluruh wilayah di Indonesia.
Indonesia memiliki ratusan bahasa yang merupakan kristalisasi nilai-nilai dan
norma-norma ratusan kebudayaan etnik telah menghasilkan berbagai tradisi tulis
dan cetak. Oleh karena itu, Indonesia menjadi negeri yang kaya akan sumber penelitian sastra
bandingan.
Sastra sebagai bagian dari
kebudayaan, ditentukan oleh geografi dan sumber daya alam. Berdasarkan kedua
hal itulah kita menyusun masyarakat dan menentukan tata nilai. Dalam karya
sastra semua hal itu dicatat dan
ditanggapi secara kreatif.
Berdasarkan sastra yang
berkembang di nusantara, A. Ikram menawarkan studi perbandingan dengan membuat
pengelompokan masalah berdasarkan konsep-konsep yang ditawarkan Clement (1978),
yakni:
a)
genre dan bentuk,
b)
periode, aliran,
dan pengaruh, serta
c)
tema dan mitos
Studi genre yang berkembang di
Indonesia:
1.
wiracarita,
berbentuk seperti syair, kidung, kakawin, hikayat, berbagai jenis teater
rakyat, dan peneglipur lara;
2.
sastra didaktik,
sifat didaktik memang sulit dihindari dalam sastra tradisional karena oleh
masyarakat masih dianggap sebagai intipati segala sastra, dan kita temukan
dalam berbagai bentuk. Syair, hikayat, cerita berbingkai, kidung, sastra
tanyajawab, cerita binatang; semua digunakan sebagai wahana untuk membawa
nasihat;
3.
sastra sejarah,
dihasilkan oleh semua masyarakat yang pernah memiliki kerajaan, sebab salah
satu fungsinya adalah untuk mencatat apa yang telah dilakukan dinasti dalam
menciptakan kerajaan yang dipimpinnya;
4.
mantra, tradisi
lisan yang bisa dipergunakan sebagai wahana untuk mencapai berbagai jenis
maksud dan tujuan.
Studi bentuk yang berkembang di Indonesia:
1)
tembang;
2)
pantun;
3)
babad;
4)
sastra tanyajawab.
Penelitian mengenai genre
bertumpang tindih dengan penelitian mengenai pengaruh, yang dalam arti luas
mencakup juga perubahan bentuk, saduran, dan terjemahan. Studi mengenai tema
dan mitos bisa erat sekali kaitannya. Tema besar yang mendukung karya sastra
agung seperti Mahabharata berkembang
di Indonesia dalam berbagai bentuk.
Bagian lima:
Membandingkan Dongeng
Memandingkan
dongeng yang mirip dari berbagai negara merupakan salah satu kegiatan sastra
bandingan yang sudah banyak dilakukan. Dalam pengertian ini, dongeng mencakup
segala jenis kisah yang dalam pengertian Barat adalah mitos, legenda, dan
fabel.
Pada
bagian ini, Damono membandingkan tiga dongeng yang memiliki tema yang sama
yaitu seorang anak laki-laki yang mengawini ibunya dengan membunuh ayahnya
sendiri. Pertama, dongeng dari
mitologi Yunani yaitu kisah seorang raja bernama Oedipus yang membunuh ayahnya
dan mengawini ibunya. Menurut versi umum kisah ini berakhir dengan kematian
Jocasta (Ibu Oedipus) karena mengetahui bahwa ia telah menikah dengan anaknya
sendiri. Kisah ini memiliki banyak versi, menurut Homerus (pujangga Yunanni
klasik), Oedipus terus memerintah negerinya sampai akhir hayatnya. Sedangkan
versi Sophocles (dramawan Yunanni klasik), di akhir kisahnya Oedipus menyadari
dialah yang membunuh ayahnya dan mengawini ibunya. Mengetahui hal itu, Jocasta
pun memutuskan untuk mengantung diri dan Oedipus menusuk kedua belah matanya.
Oedipus akhirnya meninggal dalam pengembaraan dan pengasingan di sebuah desa
dekat Athena.
Kedua, kisah yang berasal dari
Indonesia yang sangat mirip dengan kisah Oedipus. Kisah Sangkuriang membunuh ayahnya dan berniat
menikah dengan ibunya sendiri (Dayang Sumbi). Akhir kisah Sangkuriang memiliki
versi yang bervariasi di kalangan masyarakat lisan. Adalah bahwa akhirnya
Sangkuriang memburu-buru Dayang Sumbi yang tetap tidak mau menerima anaknya
sebagai suaminya. Dalam versi lain dikatakan bahwa akhirnya Dayang Sumbi bunuh
diri yang kemudian diikuti oleh Sangkuriang.
Ketiga, kisah ini sedikit
berbeda namun memiliki kerangka kisah yang sama dengan cerita Oedipus dan
Sangkuriang, yaitu Babad Tanah Jawi (sastra Jawa klasik). Kisah seorang raja
yang bernama Prabu Watugunung menikah dengan ibunya. Dalam kisah ini tidak ada
indikasi siapa ayah raja dan hanya dinyatakan bahwa ia telah menikah dengan
ibunya. Akibat dari pernikahan itu mengakibatkan kerajaannya tidak tenteram.
Terdapatnya beberapa versi dari kisah-kisah tersebut,
tertulis maupun lisan, tentu disebabkan oleh faktor sosial dan budaya. Usaha
untuk menemukan dan mengapresiasi makna yang lebih dalam bisa diusahakan dengan
cara menggunakan pendekatan sastra bandingan. Dengan menggunakan pendekatan ini
kita pun bisa membuat daftar perbedaan dan persamaan berkaitan dengan
unsur-unsur formal kisah itu, yang kemudian bisa saja ditafsirkan secara
obyektif atau dikaitkan dengan berbagai faktor sosial, budaya, dan politik yang
mendasari penciptaannya.
Bagian enam: Meninjau Romantisme: Kasus Puisi Inggris dan Indonesia
Romanisme yang dimiliki pengarang dari Inggris yang
umumnya kaum intelektual adalah bersifat individualisme, kegemaran pada
gemerlapan, dan entusiasme kaum muda. Romantisme Inggris berlangsung sekitar
100 tahun, mulai dai pertengahan abad ke-18 sampai pertengahan abad ke-19. Munculnya
penyair-penyair William Blake dan William Wordsworth serta novelis Walter Scott
gerakan romantik Inggris mencapai kematangan yaitu sekitar tahun 1760 dan berkembang
sampai abad ke-19.
Di Indonesia gerakan romantisme muncul pada tahun 1920-an
dan 1930-an yang tidak bisa dicari akarnya di Yunani klasik atau Eropa abad
pertengahan. Gerakan ini muncul ketika situasi pergolakan politik yang penting,
yang dilandasi oleh rasa bangga yang muncul dikalangan kaum muda. Takdir Alisjahbana
(2004) memberi gambaran mengenai perkembangan pemikiran masa romantik. Ia mengatakan
bahwa untuk memahamkan puisi baru sebagai pancaran masyarakat baru, yaitu
perubahan yang disebabkan oleh pertemuan masyarakat kita dengan masyarakat
Eropa.
Sebelum lahirnya gerakan romantik dalam khazanah sastra
telah muncul kaum klasikisme. Di Eropa karya kaum klasik cenderung
menggambarkan segala yang teratur. Budaya yang kokoh merupakan idaman mereka
yang disandarkan pada prinsip keseimbangan; dan ketika keseimbangan itu goyah
maka berantakanlah kebudayaan itu sehingga peluang bagi pemikiran baru yang
segar terbuka luas. Demikianlah maka gagasan pembaruan yang kemudian dikenal
sebagai romantisme, mendesak maju kedalam pemikiran masyarakat. Berbeda dengan
di Indonesia, ciri-ciri klasikisme banyak diterapkan pada kitab-kitab klasik
yang ditulis dalam berbagai bahasa seperti bahasa Melayu, Sunda dan Jawa.
Sepanjang masa perkembangan gerakan Romantik, di Eropa
pada umumnya dan Inggris pada khususnya terjadi perubahan-perubahan besar yang
erat kaitannya dengan revolusi di bidang apapun. Bangsa-bangsa Barat ada masa
itu mengadakan perjalanan menjelajahi dunia dan menemukan hal-hal baru yang
mempesona. Revolusi Prancis dan Peperangan Napoleon mempunyai dampak pada
gerakan romantik, namun revolusi industri di Inggris mempunyi dampak yang jauh
lebih dalam. Pada kahir abad ke-18 revolusi industri mencapai taraf yang
sedemikian cepat perkembangannya sampai menggoyahkan sendi-sendi sosial budaya.
Sajak Shelley yang berjudul “Ode to the West Wind”
merupakan contoh yang tepat untuk menggambarkan ciri utama Romantisisme, yakni
penggunaan alam dan agen-agennya dalam upaya penyair untuk mengungkapkan
pandangan bahwa alam itu utuh, satu, dan bahwa semua yang ada ini merupakan
bagian dari alam.
Bagian Tujuh:Tentang Penerjemahan Sastra
Ketika sebuah karya sastra berulang kali diterjemahkan
dalam beberapa bahasa, tidak akan sama antara masing-masing karya tersebut
walaupun berawal dari satu karya sastra yang asli. Sajak asli dan
terjemahan-terjemahannya sama sekali berbeda sebab, menurut beberapa pengamat,
dalam terjemahan selalu ada yang hilang dari yang aslinya, menyusut, meleset,
keliru, derivatif, mekanis, sekunder dan segala ajektiva yang pada dasarnya
menunjukan bahwa karya terjemahan itu tidak akan bisa mengungguli aslinya dan
penerjemah sastra paling-paling hanya bisa menghasilkan karya yang hanya
merupakan bayang-bayang ang pucat dari karya aslinya. Sastra terjemahan tidak
akan sama dengan karya aslinya, itu jelas.
Ada dua pendapat yang berbeda tentang penerjemah karya
sastra yakni antara Gifford dan Domono. Gifford mengatakan bahwa sastra
terjemahan merupakan pemiskinan karya karena tidak ada karya yang bisa
menandingi taraf kehalusan dan kelengkapan yang ada dalam imajinasi penulis
asli dalam menyusun karya sastranya. Sedangkan, Damono memiliki pendirian bahwa
penerjemahan karya sastra tidak perlu dianggap sebagai usaha mati-matian untuk
menjadi karya yang sama dengan yang aslinya. Damono menjelaskan ‘kecelakaan’
bisa saja terjadi jika penerjemahnya kurang mampu; tapi keunggulan bisa juga
dicapai terjemahan. Sangat mungkin ada terjemahan yang lebih bagus dari
aslinya: hubungan antarunsurnya lebih kokoh, wawasannya lebih dalam, dan
kemungkinan penghayatannya lebih luas. Damono menegaskan bahwa konsep
terjemahan memiliki spektrum yang luas, yang dua kutubnya tampak tidak memiliki
hubungan sama sekali: suatu ujung
terjemahan itu merupakan usaha mati-matian untuk setia kepada aslinya, di ujung
lain merupakan hasil kreatif yang dinamik.
Terjemahan memiliki banyak sebutan, orang Prancis
dianggap sebagai trahison creatrice ‘pengkhianatan
kreatif’, sedangkan orang Itali menyebut traduttore
sebagai traditore penerjemahan
adalah ‘pengkhianatan. Penerjemah bisa saja terpengaruh oleh terjemahannya
tetapi penerjemah juga bisa mempengaruhi karya yang diterjemahkannya.
Satu hal yang perlu kita sadari bahwa bahasa itu mutlak
peka budaya, cara pengungkapan dalam suatu
bahasa didikte oleh sekalian segi budaya yang telah menghasilkan bahasa itu,
sebab memang bahasa diciptakan untuk keperluan komunikasi di lingkungan
kebudayaan tertentu. Jadi, penerjemahan sebenarnya merupakan usaha untuk
mengubah cara pengungkapan dalam suatu kebudayaan menjadi cara pengungkapan
yang ada dalam kebudayaan lain.
Terjemahan sebenarnya merupakan tafsir bangsa tertentu di
suatu zaman tertentu terhadap karya sastra milik bangsa lain dizaman di zaman
tertentu pula. Misalnya sajak “ Krawang-Bekasi” yang dianggap sebagai plagiatan
Chairil Anwar terhadap sajak Archibal Maclesh yang berjudul “The Young Dead
Soldiers”. Damono menjelaskan bahwa jika kita membandingkan kedua sajak
tersebut dengan cermat, tampak jelas bahwa sebenarnya Chairil Anwar menciptakan
sajak baru, dengan meminjam dan sekaligus diilhami oleh beberapa larik sajak Archibal
Maclesh.
Sajak Archibal Maclesh memuat nilai-nilai yang bisa
diterima di mana saja; para prajurit muda yang mati dalam sajak itu tidak
terikat oleh waktu dan tempat. Mereka bukan prajurit yang merebut kemerdekaan
dari bangsa lain, mereka juga tidak menyebut-nyebut musuh. Mereka itu mungkin
saja prajurit Jepang, Amerika, Italia, Jerman atau Australia yang meninggal
dalam sebuah perang entah kapan dan di mana. Sebaliknya, sajak Chairil Anwar
jelas terikat tempat, yakni Krawang-Bekasi; dan tentunya juga terikat waktu,
yakni perjuangan fisik. Para prajurit yang mati dalam “Krawang-Bekasi” jelas
mempunyai musuh, yakni penjajah; perjuangan mereka jelas, yakni merebut kemerdekaan.
Dengan demikian sajak ini tidak mengandung nilai-nilai yang dengan mudah bisa
diterima di mana dan kapan saja; ia terikat pada sejarah. Nada yang tersirat
dalam sajak Chairil Anwar jelas berbeda dari “The Young Dead Soldiers”. Sajak Chairil Anwar
mengobarkan semangat perjuangan, sajak Archibal Maclesh memimpikan perdamaian. Penyair
kita itu boleh dikatakan telah ‘mempengaruhi’ atau bahkan ‘mengubah’ sajak Archibal
Maclesh menjadi sajak baru.
Bagian delapan: Rabindranath Tagore dan Kita: Kasus Pengaruh Tokoh Sastra
Rabindranath Tagore atau Ravindranath Thakur (bahasa
Bengali) merupakan seorang Brahmo Samaj, penyair, dramawan, filsuf, seniman,
musikus dan sastrawan Bengali. Dia tinggal di wilayah Bengali, daerah di
anakbenua India antara India dan Bangladesh. Tagore dikenal sebagai
pujangga Asia pertama yang mendapat
hadiah nobel dalam bidang sastra.
Sekitar tahun 1988 karya Rabindranath Tagore sudah
menjadi sejarah di India. Pada tahun itu Damono di undang ke sebuah acara
pertemuan penyair-penyair India (yang mewarisi kesusastraan agung) di Bhopal,
Damono yang merupakan pengagum karya Rabindranath Tagore dinyatakan masih
mengacu kepada masa lampau India. Ia menyimpulkan bahwa tidak ada (lagi) Tagore
dalam puisi mereka.
Pada bagian ini Damono menjelaskan bagaimana karya Rabindranath
Tagore mempengaruhi penyair kita. Damono
mengakui bahwa puisi Tagore adalah salah satu karya sastra yang telah membentuk
minatnya terhadap kesusastraan. Gitanjali
yang yang diterjemahkan oleh Amir Hamzah dan diterbitkan pertama kali pada
tahun 1950-an adalah salah satu buku puisi yang merebut perhatian penyair tanah
air pada masa remaja.
Gaya penulisan Tagore di Indonesia mencapai puncak
keminatan pada tahun 1930-an dan 1940-an; Amair Hamzah, Sanusi Pane, dan Aoh K.
Hadimadja, misalnya, menulis sejumlah prosa liris yang mengingatkan kita pada
gaya penulisan Gitanjali dan tukang Kebun. Sajak-sajak Amir Hamzah
seperti “Doa” dan “ Memuji Dikau”; sajak-sajak Sanusi Pane seperti “Di tepi
Jemuka,” “Ke Dwarawati,” dan “Pujangga”;serta untaian sajak Aoh K. Hadimadja “Pecahan
Ratna”adalah beberapa sejumlah besar sajak dua dekade itu yang mengingatkan
kita pada gaya penulisan Tagore. Kecenderungan pada mistik terutama pada sajak-sajak Sanusi Pane, acuan
ke mitologi India merupakan ciri utama prosa liris tersebut. Sajak “Doa” Amir Hamzah sangat tinggi
nilainya dan bukan sekedar tiruan pucat dari puisi Tagore.
Tiga puluh
tahun sesudah menerima Hadiah Nobel, popularitas Tagore merosot; orang masih
mengangumi dua karya besar, Gitanjali dan
tukang kebun tetapi boleh dikatakan
tidak ada lagi orang yang mengembangkan gaya kepenulisan prosa lirisnya lagi. Hal
itu yang menyebabkan rekan-rekan dari India menyatakan bahwa Tagore sudah
menjadi miliki sejarah. Penyair kita
pun, setidaknya sejak dekade 1950-an, tampaknya tidak lagi menganggap gaya penulisan
Tagore perlu dikembangkan, meskipun tentu masih sangat perlu diterjemahkan
untuk memperkaya khasanah sastra kita.
Bagian sembilan: Alih Wahana
Perubahan dari
satu jenis kesenian ke jenis kesenian lain disebut sebagai alih wahana. Hal ini
dimaksudkan bahwa karya sastra tidak hanya diterjemahkan atau dialihkan dari
satu bahasa ke bahasa lain, tetapi juga dialihwahanakan, yakni diubah menjadi
jenis kesenian lain. Obyek dari alih wahana ini adalah (1) cerita rekaan,
misalnya bisa diubah menjadi tari, drama, atau film; (2) puisi, bisa diubah
menjadi lagu atau lukisan; (3) sebaliknya, novel ditulis berdasarkan film atau
drama, sedangkan puisi bisa lahir dari lukisan dan lagu.
Kegiatan membanding-bandingkan
benda budaya yang beralih wahana itu merupakan perlakuan yang sah dan
bermanfaat bagi pemahaman yang lebih mendalam mengenai hakikat sastra. Dengan
adanya proses seperti alih wahana ini akan menyadarkan kita bahwa sastra dapat
bergerak ke sana ke mari, berubah-ubah unsurnya agar bisa sesuai dengan
wahananya yang baru. Kita mulai membandingkan sastra dengan seni pertunjukan
tradisional.
(1)
Sejumlah karya
Shakespeare telah diubah bentuk menjadi film, tidak hanya oleh orang Inggris
tetapi juga oleh sutradara-sutradara film kenamaan seperti Akira Kurosawa dari Jepang
yang mendapat pujian Internasinal karena antara lain telah memfilmkan Macbeth dan King Lear. Di Indonesia sejumlah film yang didasarkan dari beberapa
novel seperti Bunga Roos dari Cikembang
karya Kwee Tek Hoay sebelum kemerdekaan, Atheis
karya Achdiat Kartamihardja, dan Siti
Nurbaya karya Mh, Rusli.
(2)
Karya sastra yang
diubah menjadi nyanyian. Di Indonesia kita kenal istilah musikalisasi puisi,
yakni usaha mengubah puisi menjadi musik. Kegiatan ini sudah lama terjadi di
mana-mana, baik yang menyangkut lagu populer maupun klasik. Beberapa sajak kita
seperti “Kemuning” karya Sanusi Pane, “Aku” karya Chairil Anwar, dan “Puisi
Rumah Bambu” karya Kardjomuljo tealah dijadikan lagu seriosa di tahun 1950-an,
sementara sejak tahun 1970-an kegiatan sejenis dilakukan oleh grup musik
populer Bimbo yang menggunakan sajak-sajak Taufik Ismail, Ramadhan K.H., dan
Wing Kardjo sebagai lirik lagu yang mereka ciptakan.
(3)
Dalam perkembangan
terakhir ini di Indonesia, ada usaha membukukan film. Ketika sebuah film diubah
‘kembali’ menjadi bahasa yang verbal, proses yang sebaliknya terjadi. Gambar diubah
menjadi kata-kata. Dalam hal ini si pengubah dibnatu oleh kata-kata juga oleh
skenario-yang umumnya tidak ditulis oleh sutradara. Proses ulang-alik pun
terjadi, mula-mula sutradara film menafsirkan kata menjadi gambar, kemudian si
novelis menafsirkan tafsiran sutradara yang berupa gambar menjadi kata. Film yang
pernah mendapat piala citra, Cinta Dalam
Sepotong Roti arahan Agarin Nugroho, telah diubah menjadi novel yang sama,
cerpen Melly Goeslaw yang berjudul “Tentang Dia” sempat dijadikan film oleh
sutradara Rudy Sujarno dan kemudian ditulis kembali sebagai novel oleh Moamar
Emka.
C.
KOMENTAR PENULIS TERHADAP BUKU YANG DILAPORKAN
Pada awalnya
ketika saya memegang buku sastra bandingan ini, yang ada dalam fikiran saya adalah
sebuah teori tentang membandingkan dua atau lebih karya sastra. Tetapi setelah
saya membaca lembar demi lembar buku ini saya merasa semakin tertarik untuk
membacanya. Membaca buku ini seperti
membaca sebuah karya sastra, sangat menarik dan menyenangkan.
Membaca buku
ini akan menambah wawasan kita tentang sastra bandingan yang disampaikan oleh
Damono melalui contoh atau kasus yang diambil langsung dari kasus yang menarik.
Kisah Oedipus, Sangkuriang dan Prabu Watugunung yang memiliki kisah yang sama
namun lahir dari budaya yang berbeda serta geografis yang berbeda dijadikan
sebagai contoh dari pembahasan membandingkan dongeng.
Buku ini
memperkenalkan kita kepada sastrawan atau penyair-penyair terkenal, seperti
Shakespeare seorang dramawan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan sastra
dunia, kemudian ada Wllian Blake, William wordsworth dan banyak lagi tokoh
lainnya yang membawa pengaruh sastra. Damono memperlihatkan kasus yang terjadi
pada puisi Inggris dan Indonesia yang terpengaruh oleh ciri Romantis. Sebelum lahirnya
gerakan Romantisme telah lahir kaum klasikisme yang lebih menyenangi sesuatu
yang lebih tenang, universal dan bijak.
Kajian sastra bandingan ini membutuhkan ilmu
yang sangat dalam, misalnya ketika mengkaji karya sastra dengan subdisiplin
ilmu lain seperti filsafat, agama, psikologi dan lainnya. Selain memahami ilmu
sastra sendiri, peneliti sastra bandingan harus memiliki ilmu yang cukup baik
pula dari bidang ilmu yang akan diperbandingkan.
Tak hanya
Damono yang membahas kajian tentang sastra bandingan, Suwardi Endraswara juga
memiliki buku yang berjudul Metodologi
Penelitian sastra bandingan. Buku ini membahas hakikat dan sejarah sastra
bandingan yang tak kalah baik dari Damono. Suwardi lebih bersifat Obyektif
dalam penyampaian pendapatnya, sehingga lebih mudah dipahami dan dimengerti. Sastra Bandingan karya Sapardi Djoko
Damono dan Metodologi Penelitian sastra
bandingan karya Suwardi Endraswara adalah dua buku yang berbeda. Jika Damono
dalam bukunya hanya membahas bagaimana sastra bandingan? Tetapi Suwardi tak
hanya bagaimana sastra bandingan itu tetapi bagaimana sastra bandingan itu
kedepannya yang dirangkum dalam metodologi penelitian. Saya sangat tertarik
kepada penjelasan Suwardi berikut ini.
Keharusan terjun ke dalam kancah sastra bandingan semakin
lama semakin sulit ditawar. Dengan percaturan sastra yang semakin melebar,
semakin “Liar”, dan lentur hingga memenuhi segala aspek kehidupan, pantaslah
kiranya sastra bandingan. Sastra bandingan bukan hendak menemukan “kambing
hitam” siapa yang salah, menyerobot ide, meminjam ideologi, membebek tema, dan
menerjemahkan motif, tetapi lebih kepada memahami sastra secara dekat sambil
menyelami hakikat sastra itu sendiri.
D.
PENUTUP
Buku Sastra Bandingan yang dilaporkan ini
baik dalam hal isinya, tetapi bahasa Damono dalam buku ini agaknya sulit
dimengerti. Menurut saya buku ini wajib dibaca oleh khususnya mahasiswa sastra,
sebab tak hanya mengenal bagaimana sastra itu diperbandingkan tetapi juga
wawasan mengenai sastra dunia yang berpengaruh.
Jika kita
ingin mengenal dunia sastra dengan lebih baik, buku sastra bandingan adalah
salah satu buku yang harus dibaca. Namun, dalam pemenuhan informasi atau ilmu
sastra bandingan disayangkan sekali karena buku sastra bandingan ini sulit
ditemukan atau sedikit sekali referensi mengenai sastra bandingan.
DAFTAR PUSTAKA
Damono, Sapardi Djoko.
2009. Sastra Bandingan.
Ciputat: Editum.
Endraswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra Bandingan.
Jakarta: Bukupop.
Assalamualaikum kak maaf mengganggu,kakak masih menggunakan buku sastra bandingan sapardi? Kalau enggak,boleh saya bayarin kak bukunya? Saya lagi nyari buku-buku sastra bandingan,terima kasih kak
BalasHapusHari baik untuk semua warga negara Indonesia dan juga seluruh ASIA, nama saya adalah Ibu Nurliana Novi, saya ingin membagikan kesaksian hidup saya di sini mengenai platform ini untuk semua warga negara Indonesia dan seluruh asia untuk berhati-hati dengan pemberi pinjaman di internet, Allah telah mendukung saya melalui ibu Nyonya Elina yang baik
BalasHapusSetelah beberapa lama mencoba mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan, dan terus menolak, saya memutuskan untuk mendaftar melalui pinjaman online tapi saya menipu dan kehilangan Rp 15.000.000 dengan pinjaman pinjaman yang berbeda.
Saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman, jadi saya berdiskusi dengan seorang teman saya yang kemudian mengenalkan saya kepada Nyonya Elina, pemilik perusahaan pinjaman global, jadi teman saya meminta saya untuk melamar dari Ibu Elina, jadi saya mengumpulkan keberanian dan menghubungi Mrs. Elina.
Saya mengajukan pinjaman sebesar Rp500.000.000 dengan tingkat bunga 2%, sehingga pinjaman tersebut disetujui dengan mudah tanpa tekanan dan semua pengaturan dilakukan atas pengalihan kredit, karena tidak memerlukan jaminan dan jaminan pinjaman. Transfer saya hanya diberitahu untuk mendapatkan sertifikat perjanjian lisensi aplikasi Mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari dua jam uang pinjaman telah dimasukkan ke rekening bank saya.
Saya pikir itu adalah lelucon sampai saya menerima telepon dari bank saya sehingga akun saya dikreditkan sebesar Rp500.000.000. Saya sangat senang bahwa ALLAH akhirnya menjawab doaku dengan memesan pinjaman saya dengan pinjaman awal saya, yang telah memberi saya keinginan hati saya.
Mereka juga memiliki tim ahli yang akan memberi tahu Anda tentang jenis bisnis yang ingin Anda investasikan dan bagaimana menginvestasikan uang Anda, sehingga Anda tidak akan pernah bangkrut lagi dalam hidup Anda.
Semoga ALLAH memberkati Ibu Elina karena telah membuat hidup saya mudah, jadi saya menyarankan siapapun yang tertarik untuk mendapatkan pinjaman agar dapat menghubungi Ibu Elina melalui email: elinajohnson22@gmail.com untuk pinjaman Anda
Ada perusahaan palsu lain yang online menggunakan kesaksian saya untuk mencapai keinginan egois mereka, sayalah satu-satunya dengan kesaksian sejati ini, ketika Anda menghubungi kemudian meminta bukti dari pembayaran kepada ibu tersebut, mohon berhati-hati terhadap orang-orang ini baik-baik saja.
Akhirnya saya ingin mengucapkan terima kasih untuk meluangkan waktu untuk membaca kesaksian tentang hidup sejati saya tentang kesuksesan saya dan saya berdoa kepada Tuhan untuk melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda.
Satu lagi nama saya adalah mrs nurliana novi, Anda bisa menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut melalui email saya: nurliananovi96@gmail.com
Nama saya Lady Queen, Anda dipersilakan untuk ACCESS LOANS FIRM tempat di mana Anda memiliki kesempatan untuk mengubah defisien keuangan menjadi individu yang kaya dengan bantuan staf berkualifikasi tinggi melalui staf yang ditentukan dan memiliki sumber daya keuangan yang baik selingkuh atau merampok orang dari uang mereka adalah tabu. di mana Anda secara finansial siap untuk mengatasi kekurangan keuangan saya, saya terhenti itulah sebabnya kami datang ke sini untuk memberitahu Anda bahwa tidak semua kreditur online adalah penipuan atau penipuan karena prioritas utama dari ACCESS LOANS FIRM adalah untuk menyediakan dana di mata uang apa pun untuk semua klien mereka sehingga mereka akan dapat memenuhi kebutuhan keuangan mereka setiap hari jadi jangan biarkan saya ditinggalkan Anda membutuhkan dana untuk:
BalasHapusPINJAMAN TERSEDIA YANG KAMI TAWARKAN
✓ Pinjaman Pribadi
✓Housing Loan,
✓ Tagihan rumah sakit
✓ Renovasi rumah
✓ Perluasan Bisnis
✓ Refinancing Perluasan Pertanian
✓ Penambangan Emas
✓ Proyek pembiayaan dengan kebutuhan keuangan yang lebih tinggi
✓ Pinjaman Bisnis
✓ Pinjaman Investasi
Jadi jika Anda sangat membutuhkan dana yang sangat penting ini yang perlu Anda lakukan adalah menghubungi kami melalui alamat berikut karena Anda akan hadir dengan kepuasan dan kegembiraan, kami selalu dalam dua puluh jam sehari. dan tujuh hari seminggu agar staf kami akan memberikan layanan keuangan terbaik yang Anda inginkan
e-mail:
HEAD OFFICE (accessloansfirm@gmail.com)
CABANG MANAJER (estherpatrick83@gmail.com)
WhatsApp (+1 850-677-1763)
Kami memperlakukan klien kami dengan sangat hormat karena kerja sama bertahun-tahun membuat kami terus berjalan karena penawaran kami sangat menarik dan prosesnya sederhana dan tanpa stres.
Terima kasih semua
Semua terima kasih kepada mrs KARINA ROLAND untuk membantu saya dengan pinjaman saya selepas ditangkap oleh orang-orang palsu yang kerang menjadi peminjam pinjaman.
BalasHapusNama saya Annika amahle mokoena, saya dari Afrika Selatan dan saya tinggal di bandar Johannesburg. Suatu bulan yang lalu saya sedang mencari pinjaman dalam talian dan saya melihat pemberi pinjaman pinjaman yang berbeza di internet dan saya memohon dari mereka dan semua saya mendapat adalah penipu saya menggunakan lebih daripada 2 syarikat dan saya ditipu semua melalui. Jadi saya berputus asa sehingga saya memutuskan untuk memeriksa lagi jika saya akan mencari bantuan seperti yang saya cari dan saya menetap untuk mencari syarikat pinjaman legit saya jumpa syarikat ini bernama KARINA ROLAND LOAN COMPANY saya melihat banyak testimoni yang dimaklumkan oleh orang dia tetapi kerana saya ditipu secara serentak saya fikir ia adalah penipuan tetapi saya melakukan apa yang saya diminta lakukan dan saya menunggu untuk pinjaman saya dan Puan KARINA ROLAND memberitahu saya dalam masa kurang dari 24 jam anda dengan pinjaman saya dengan selamat saya tidak percaya sebab saya fikir ia juga satu penipuan sehingga hari itu adalah waktu malam di Afrika Selatan dan saya tidur pagi esok ketika saya bangun saya menerima amaran dari akaun bank saya dan segera saya memanggil pengurus bank saya untuk mengesahkan dan pengurus bank memberitahu saya untuk datang ke bank dengan serta-merta dan saya pergi dengan serta-merta ketika saya sampai di sana pengurus bank memeriksa akaun saya dan melihat sejumlah $ 127,000.00 USD yang Dolar Amerika Syarikat dan saya menjelaskan kepada pengurus saya bahawa saya memohon pinjaman dalam talian dan bank saya pengurus terkejut jika ada masih sebuah syarikat pinjaman sebenar dan legit online saya sangat gembira semua terima kasih kepada MRS KARINA ROLAND saya memutuskan untuk menulis di internet kerana saya melihat orang lain melakukannya dan memberi keterangan tentang syarikat ini sebabnya saya menghantar mesej ini secara online kepada sesiapa sahaja yang memerlukan pinjaman walaupun anda telah ditipu sebelum memohon dari syarikat ini dan yakinlah bahawa syarikat ini tidak akan membiarkan anda turun. Salam kepada sesiapa sahaja yang membaca mesej saya dan anda boleh menghubungi syarikat ini melalui pos (karinarolandloancompany@gmail.com) atau whatsapp sahaja +13128721592, Sekali lagi saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang membaca kesaksian ini, anda boleh menghubungi saya juga untuk lebih lanjut maklumat ..... annikaamahlemokoena@gmail.com